Senin, 24 Mei 2010

Self Motivation


Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya datang dari luar diri kita. Sementara meotivasi dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif diri kita.

TEORI MOTIVASI

Pada dasarnya proses motivasi dapat digambarkan jika seseorang tidak puas akan mengakibatkan ketegangan, yang pada akhirnya akan mencari kepuasan yang menurut ukurannya sendiri sudah sesuai dan harus terpenuhi. Beberapa teori motivasi yang dikenal yaitu :

1. Teori Existence Relatedness Growth (ERG)

Teori ERG menyebutkan ada tiga kategori kebutuhan individu, yaitu eksistensi (existence), keterhubungan (relatedness), pertumbuhan (growth), karena itu disebut sebagai teori ERG yang berupa:

1. Kebutuhan eksistensi untuk bertahan hidup, kebutuhan fisik.

2. Kebutuhan keterhubungan adalah kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain yang bermanfaat seperti keluarga, sahabat, atasan, keanggotaan di dalam masyarakat.

3. Kebutuhan pertumbuhan adalah kebutuhan untuk menjadi produktif dan kreatif, misalnya diberdayakan di dalam potensi tertentu dan berkembang secara terus-menerus (Veithzal Rivai, 2004:462).

Sepintas terlihat bahwa teori ERG mirip dengan teori Maslow. Memang demikian dengan satu perbedaan mendasar, yaitu bahwa ketiga kelompok ERG dapat timbul secara simultan dan pemuasannya pun tidak dapat dilakukan ‘sepotong-potong’, akan tetapi ketiganya sekaligus; meskipun mungkin dengan intensitas yang berbeda-beda. Dengan kata lain teori ERG menolak pendekatan hierarkis yang dikemukakan oleh Maslow (Sondang P. Siagian, 2002:108).

2. Teori A. H. Maslow

Teori motivasi yang sangat terkenal adalah toeri kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Menurut Maslow bahwa pada setiap diri manusia itu terdiri atas lima kebutuhan, yaitu: kebutuhan secara fisiologis, rasa aman, social, penghargan dan aktualisasi diri.

a. Aktualisasi diri

Kebutuhan untuk menggunakan , skill, potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, memberikan penilaian dan kritik terhadap sesuatu hal tertentu.

b. Penghargaan diri

Kebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati dan dihargai orang lain.

c. Kepemilikan sosial

Kebutuhan merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai.

d. Rasa aman

Kebutuhan rasa aman, kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan hidup.

e. Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan fisiologis, kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik, seksual, sebagai kebutuhan terendah.

SELF MOTIVATION (MOTIVASI DIRI)

Motivasi diri adalah kemampuan seseorang untuk memotivasi dirinya sendiri supaya dapat mencapai tujuan yang ingin dicapainya tanpa bantuan dari orang lain. Hal ini lebih berkaitan dengan pribadi seseorang, bagaimana seseorang itu memperoleh sebuah dorongan dari dalam dirinya untuk dapat bertindak dalam proses pencapaian tujuannya. Proses dalam memperoleh dorongan tersebut merupakan tahapan dimana seseorang disadarkan bahwa dia masih memiliki suatu keinginan untuk dicapai yang kadang tidak disadarinya dan tersimpan di dalam dirinya.

Setiap orang memiliki dorongan dari dalam dirinya, tetapi seringkali dorongan tersebut melemah. Disinilah motivasi diri berperan untuk membangkitkan kembali dorongan tersebut. Perasaan tidak berdaya dan rendah diri yang sering muncul dihilangkan dan diubah menjadi lebih positif dengan menumbuhkan kepercayaan diri. Sedangkan harapn dimunculkan kembali dengan keyakinan bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini dan apapun yang kita inginkan dapat kita wujudkan. Apabila semua hambatan dan rintangan yang menghalangi proses kita dalam memotivasi diri kita telah dapat diatasi, maka aliran energi positif dalam tubuh kita dapat mengalir kembali.

GUIDELINES FOR SELF MOTIVATION

Ada beberapa guidelines yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi diri, antara lain:

1. Have a cause

Tidak ada sumber yang lebih kuat dalam memotvasi diri selain suatu penyebab atau tujuan yang dipikirkan atau diinginkan. Penyebab atau tujuan seperti itu dapat menginspirasimu untuk memberikan kemampuan terbaikmu dalam menghadapi kesulitan. Hal ini dapat membuatmu melakukan hal yang tidak mungkin dan tidak pernah kamu pikirkan sebelumnya.

Ketika penyebab lain dapat menginspirasimu sementara waktu, penyebab yang penting untukmu dapat menginspirasimu terus menerus. Hal ini merupakan sumber motivasi yang tidak akan pernah kering. Ketika kamu berpikir bahwa kamu kehabisan motivasi, kamu selalu dapat kembali pada penyebab atau tujuanmu untuk mendapatkan dosis segar motivasi.

2. Have a dream. A big dream.

Only as high as I reach can I grow, only as far as I seek can I go, only as deep as I look can I see, only as much as I dream can I be

Karen Ravn

Tujuanmu merupakan sumber motivasi yang kuat tetapi ini masih berupa hal yang abstrak dalam kenyataan. Kamu memerlukan sesuatu untuk membuatnya menjadi sesuatu yang konkret dalam bentuk mimpi. Beyangkan akan menjadi seperti apa dunia di masa depan. Bayangkan bagaimana orang akan hidup dan bekerja.

Memiliki mimpi merupakan hal yang penting karena akan sulit untuk termotivasi apabila kamu tidak memiliki sesuatu untuk ditargetkan. Berpikirlah tentang seseorang yang bermain basket. Akankah mereka termotivasi untuk bermain apabila tidak ada keranjang untuk dibidik? Aku kira tidak. Mereka memerlukan tujuan. Kamu memerlukan tujuan. Itu yang kamu impikan untuk didapatkan.

Tetapi hanya memiliki sebuah mimpi merupakan hal yang kurang. Mimpimu harus cukup besar untuk menginspirasimu. Mimpimu harus realistis tetapi menantang. Mimpimu harus merentangkan kemampuanmu melewati zona nyamanmu.

3. Be hungry

Wanting something is not enough. You must hunger for it. Your motivation must be absolutely compelling in order to overcome the obstacles that will invariably come your way.

Les Brown

Untuk menjadi benar-benar termotivasi, kamu harus merasa kelaparan dan tidak hanya berhasrat saja. Memiliki hasrat saja tidak akan mengeluarkanmu dari waktu yang sulit sejak kamu tidak ingin sesuatu menjadi lebih buruk lagi. Dalam banyak kasus, kelaparan membuat perbedaan antara performer terbaik dan yang biasa saja.

Bagaimana kamu bisa kelaparan? Tujuanmu dan mimpimu memainkan peran yang besar disini. Apabila kamu memiliki tujuan yang kamu pikirkan dan sebuah mimpi yang besar berkaitan dengan tujuan tersebut, kamu seharusnya merasa kelaparan di dalam dirimu. Apabila kamu berpikir bahwa kamu kehilangan kelaparan atau keinginan besarmu, hal yang perlu kamu lakukan adalah berhubungan kembali dengan tujuan dan mimpimu. Biarkan kedua hal tersebut menginspirasimu dan membawa keinginan besarmu kembali.

4. Run your own race

I do not try to dance better than anyone else. I only try to dance better than myself.
Mikhail Baryshnikov

Membandingkan dirimu dengan orang lain adalah cara yang efektif untuk mematikan motivasimu. Meskipun pada awalnya kamu memulainya dengan antusias, kamu akan segera kehilangan energimu ketika kamu membandingkan dirimu dengan orang lain.

Jangan biarkan hal tersebut terjadi padamu. Kamu memiliki perlombaanmu sendiri jadi bagaimana orang lain beraksi adalah tidak relevan. Membandingkan dirimu dengan orang lain adalah seperti membandingkan performance seorang perenang dengan pelari menggunakan standard waktu yang sama. Mereka berbeda jadi bagaimana kamu dapat membandingkan satu dengan yang lainnya?

Satu-satunya kompetitor yang kamu miliki adalah dirimu sendiri. Satu-satunya orang yang harus kamu kalahkan adalah dirimu sendiri. Sudahkan kamu menjadi yang terbaik yang dapat kamu lakukan?

5. Take one more step

Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts.
Winston Churchill

Ketika kamu menemui rintangan di sepanjang jalan, mungkin ada kecenderungan untuk berhenti. Kamu mungkin berpikir bahwa hal ini terlalu sulit untuk dilanjutkan. Kamu mungkin berpikir bahwa mimpimu tidak mungkin untuk dicapai. Tetapi situasi ini yang dapat membuatmu melihat perbedaan antara winners dan losers. Berpikir tentang keduanya akan menghadapi kesulitan yang sama, ada satu hal yang membuat the winners berbeda: keberanian untuk lanjut.

Pada situasi yang sulit, hanya focus pada mengambil satu langkah ke depan. Jangan berpikir bagaimana menyelesaikan perlombaan. Jangan berpikir tentang berapa banyak lagi rintangan yang akan menunggumu. Fokuslah pada langkah yang diambil selanjutnya.

6. Let go of the past

Finish each day and be done with it. You have done what you could.
Ralph Waldo Emerson

Percaya atau tidak, salah satu hal terbaik yang dapat mematikan motivasimu adalah masa lalumu. Masa lalumu dapat menarikmu jatuh sebelum kamu menyadarinya. Masa lalumu dapat memberimu beban yang berat di bahumu.

Berita bagusnya adalah bahwa beban tersebut tidak harus dibawa-bawa terus. Lepaskan dari bahumu dan tinggalkan. Kamu mungkin membuat banyak kesalahan pada masa lalumu. Kamu mungkin mengecewakan orang lain dengan apa yang telah kamu lakukan. Tetapi hal tersebut telah berlalu. Hal tersebut telah berada pada masa lalu dan tidak ada yang dapat kamu lakukan tentang hal ini.

Hari ini adalah hari yang baru dan kamu memiliki kesempatan untuk memulai kembali. Tidak peduli seburuk apakah masa lalu yang telah kamu lalui, kamu masih memiliki masa depan yang cerah di depan yang menunggumu. Jangan biarkan beban masa lalumu menghentikanmu.

“Let’s try to motivate ourself, to catch our dreams come true…

be the good as you can do…”